Penonton Termotivasi Perjuangan AR Fachruddin dalam Film “Meniti 20 Hari”

Pemutaran film “Meniti 20 Hari” di Aula SMK Muhammadiyah Rogojampi, Banyuwangi pada Minggu lalu (18/2/2018), meninggalkan kesan tersendiri bagi para penonton. Bangsa ini memerlukan lembaga pendidikan karakter untuk mencetak generasi bermental baja.

Meniti-20-Hari
Kepala SMK Muhammadiyah Rogojampi, Inonu Thaimya.

Menurut ketua panitia pelaksana, Bambang Irawan, nonton bareng film “Meniti 20 Hari” merupakan acara yang digelar untuk pemantapan kegiatan organisasi Muhammadiyah.

“Tujuan pemutaran film adalah untuk mengedukasi kader-kader Muhammadiyah tentang makna perjuangan Abdul Rozak (AR) Fachruddin, ” jelas Bambang Irawan, usai nonton bareng, Minggu (18/2/2018).

 

Sementara itu, Kepala SMK Muhammadiyah Rogojampi, Inonu Thaimya, menilai film Meniti 20 Hari mengandung unsur patriotisme yang sangat luar biasa dan mampu menginspirasi penonton untuk berani berkorban demi kepentingan umat.

“Saya sungguh tertarik dengan teknologi sinematografi yang terdapat pada film tersebut. Berdakwah juga bisa dilakukan melalui film,” ungkapnya, Senin (19/2/2018).

Siswi kelas XI RPL SMK Muhammadiyah Rogojampi, Devi (17), yang turut menonton film tersebut mengaku termotivasi dan terdorong semangatnya untuk lebih mengutamakan kepentingan bersama daripada kepentingan pribadi.

“Film ini adalah sebuah wadah untuk memahami dan memaknai secara luas perjuangan para tokoh Muhammadiyah,” ungkapnya.

Film “Meniti 20 Hari” menceritakan kisah muda Abdul Rozak (AR) Fachruddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah era 60 hingga 80-an dan para pemuda yang tergabung dalam kepanduan Hizbul Wathan Muhammadiyah yang melakukan perjalanan naik sepeda dari Palembang ke Medan untuk menghadiri kongres ke-28.

Para pemuda yang menaiki sepeda harus berjalan hingga 20 hari lamanya untuk sampai di acara kongres. Perjalanan tersebut dipimpin oleh Abdul Razak Fachruddin (saat muda) yang juga merupakan ketua Umum PP Muhammadiyah.

Tak heran jika film ini diberi judul Meniti 20 Hari. Tentunya, film ini mengandung pendidikan karakter dan menampilkan anak-anak muda yang mempunyai mental baja serta karakter yang baik.

Film tersebut merupakan lanjutan dari film-film pelopor Muhammadiyah yang sudah ditayangkan.

“Meniti 20 Hari” yang disutradarai oleh Arimus Barianto ini berisi pesan moral sesuai dengan janji dan undang-undang kepanduan Hizbul Wathan Muhammadiyah.

KH Abdul Rozak Fachruddin atau akrab disapa dengan ‘Pak AR’  lahir di Pakualaman Yogyakarta, 14 Februari 1915 dan wafat di Solo di usia 80 tahun. Dalam sejarahnya, Pak AR populer dikenal sebagai Ketua Umum Muhammadiyah yang menjabat dari 1968 sampai tahun 1990. (*)

Previous Article
Next Article